LUMAJANG, KabarXXI.Com – Sebanyak 11 rumah rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lumajang pada Kamis, 18 April 2024.
Banjir dan longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Lumajang pada Kamis sore, 18 April 2024, hingga malam hari.
Data BPBD Lumajang, terdapat sembilan kecamatan di Lumajang yang terdampak bencana banjir dan longsor.
Diketahui, banjir yang terjadi tidak hanya berupa banjir lahar hujan Gunung Semeru. Namun, terdapat juga banjir akibat meluapnya debit air sungai yang letaknya berdekatan dengan aliran yang dilewati lahar.
Empat kecamatan terdampak banjir lahar Gunung Semeru yakni Candipuro, Pasirian, Tempah, dan Pasrujambe. Sementara empat kecamatan yang terdampak banjir akibat meningkatnya debit sungai, yakni Kecamatan Senduro, Sumbersuko, Lumajang, dan Sukodono. Sedangkan, satu kecamatan sisanya yakni Pronojiwo terdampak bencana longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, terdapat 11 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir. Rumah tersebut berada di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Lumajang dan Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang.
Rinciannya, satu rumah rusak berat, delapan rumah rusak sedang, dan dua rumah rusak ringan.
“Data terbaru per sabtu sore ini kami laporkan ada 11 rumah yang mengalami kerusakan mulai dari kategori ringan hingga berat,” kata Patria kepada wartawan, Sabtu, 20 April 2024.
Patria menambahkan, di hari kedua tanggap darurat bencana ini, selain melanjutkan proses asesmen, pihaknya juga mulai melakukan pembersihan pemukiman terdampak banjir.
Targetnya, kata dia, sebelum masa tanggap darurat berakhir pada 2 Mei 2024, semua fasilitas dan pemukiman warga sudah bisa dibersihkan. Sehingga, warga terdampak bisa kembali beraktifitas dengan normal.
“Jadi hari ke dua ini kita lakukan pembersihan secara serentak dan kita libatkan semua unsur, harapannya sebelum masa tanggap darurat ini berakhir bisa kita tuntaskan semua pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, bencana banjir dan longsor di Lumajang juga menyebabkan 17 jembatan rusak, 24 saluran irigasi terdampak dan tiga orang meninggal dunia. (*/red)