Babel, kabarxxi.com – Viralnya pemberitaan tentang salah satu Kolektor timah ternama “Hartop” di media online beberapa hari ini menarik untuk ditelusuri siapa dibalik pemodal yang memberikan ke pada Kolektor timah bernama Hartop Desa Terentang III Kecamatan Koba, kabupaten Bangka Tengah, Propinsi Bangka Belitung. Sabtu 25 Mai 2024
Mendapatkan informasi yang didapatkan bahwa sang kolektor Timah bernama Hartop Desa Terentang III teryata ada Big Bos nya bernama Aji Mulyadi warga berok. wartawan ini mencoba untuk menggali informasi Dan berkomunikasi ingin menanyakan kebenaran apakah sang kolektor bernama Hartop dari hasil pasir timah yang dibelinya dari para penambang-penambang ilegal dikirim ke Aji Mulyadi.
Belum mendapatkan tanggapan terkait dengan pertanyaan wartawan yang dikirim melalui WhatsApp kepada Aji Mulyadi tiba-tiba 2 dua nomor yang tak dikenal melalui pesan WhatsApp mengancam.
Upaya yang dilakukan oleh awak media dan rekan-rekan menelpon kembali untuk mengkonfirmasi adanya ancaman yang dikirim melalui pesan WhatsApp oleh oknum tentara bernama Prada Sugian Ilham dengan nomor Telp/WA: 08578837xxxx dan Prada Rama Doni dengan nomor Telp/WA:081228016xxxx
“kamu dimana tinggal kamu, kamu mengancam Bapak aku ya ( Aji MUlyadi ) Gampang Kalau kamu mencari kamu, “ucapnya sambil Memamerkan senjata kepada wartawan melalui video call bahwa dia anggota tentara.
Tidak terima dengan adanya konfirmasi yang di lakukan oleh wartawan kepada bapaknya (Aji Mulyadi) sehingga oknum tentara merasa terganggu dan mengancam Akan mencari dan datang ke pulau Bangka untuk mencari yang di anggap telah meneror Bapak nya (aji Mulyadi) salah satu Kolektor timah di berok, kecamatan koba, kabupaten Bangka Tengah, patut diduga kebal hukum
Dengan adanya Intimidasi dan pengancaman yang dilakukan oleh oknum tentara bernama Prada Sugian Ilham dan Prada Rama Doni terkait dengan terganggunya Sang Kolektor dampak dari konfirmasi pemberitaan Hartop dengan Aji Mulyadi oleh wartawan ini.
Meskipun pemberitaan ini dipublikasikan awak media tetap berupaya meminta tanggapan dari pihak-pihak lainnya, khususnya APH, prihal adanya ancaman yang di lontarkan dan dikirim melalui pesan WhatsApp tersebut.
Reporter: Syahrial/Tim