Pasaman, KabarXXI.com – Kabupaten Pasaman memanas setelah aksi demonstrasi dari masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Pasaman (AMP3).
Aksi yang berlangsung di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasaman pada Rabu (4/12/2024) ini menuntut pengusutan dugaan korupsi dana bencana gempa di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.
Demonstrasi berjalan tertib dengan peserta melakukan long march dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Kantor Kejari Pasaman. Dalam orasinya, massa menuntut agar kejaksaan segera memproses kasus ini dan menangkap oknum eks pejabat Pemkab Pasaman yang diduga menyelewengkan dana bantuan.
“Gempa yang melanda Malampah pada Februari 2022 meninggalkan duka mendalam. Ratusan rumah rusak parah, korban jiwa berjatuhan, dan ekonomi masyarakat terpuruk. Namun, bantuan untuk para korban justru diduga dimanfaatkan oleh pejabat untuk kepentingan pribadi,” tegas orator aksi.
Aliansi mahasiswa dan warga menyampaikan lima tuntutan utama, di antaranya mengusut tuntas dugaan korupsi dana gempa, mempercepat proses hukum yang mangkrak, hingga mengembalikan hak-hak korban.
Koordinator aksi, Anasrul, menyebut kasus ini telah bergulir selama dua tahun tanpa kejelasan. “Kami datang ke sini untuk memastikan kasus ini tidak lagi diabaikan. Hak warga yang dirampas harus dikembalikan,” ujarnya.
Menanggapi aksi ini, Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman, Sobeng Suradal, SH. MH., berjanji untuk menuntaskan kasus tersebut.
“Kami tidak akan pandang bulu. Jika terbukti ada pelanggaran hukum, kami akan mengambil tindakan tegas,” katanya.
Sobeng juga mengonfirmasi bahwa kejaksaan tengah mendalami dugaan penyelewengan bantuan rumah tahan gempa (RTG).
Gempa Malampah pada 2022 diketahui menghancurkan ratusan rumah dan menyebabkan korban jiwa. Hingga kini, dampaknya masih terasa, terutama pada ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk. Miliaran rupiah bantuan yang terus berdatangan justru menimbulkan tanda tanya besar terkait pengelolaannya.
Warga berharap aksi ini menjadi momentum perubahan. “Kami hanya ingin keadilan dan hak-hak kami kembali. Jangan ada lagi pejabat yang mempermainkan nasib rakyat,” tutup salah seorang peserta aksi.
Reporter: Ismed Badun