Komunitas Pengusaha Penggilingan Padi di Banten Gelar Buka Puasa Bersama, Bahas Harga Beras di Pasaran

SERANG, KabarXXI.Com – Komunitas Pengusaha Penggilingan Padi di Banten mengadakan buka bersama di Kantor Penggilingan Padi milik H. Andi, di Kp. Beberan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Jumat, 29 Maret 2024, pukul 17.00 Wib.

Hadir dalam acara silaturahmi tersebut, Ketua Komunitas Pengusaha Penggilingan Padi Banten H. Surnadi, Ketua Perpadi Banten H. Anis Fuad, Sekertaris Komunitas Pengusaha Penggilingan Padi Banten H. Andi, dan Penasehat Komunitas H. Suhel serta 25 orang perwakilan para pengusaha penggilingan padi.

Ketua Komunitas Pengusaha Penggilingan Padi Banten, H. Surnadi kepada awak media mengatakan, kegiatan buka bersama ini dilaksanakan dalam rangka silaturahmi dan diskusi membahas soal harga beras di pasaran dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 2024 dan Panen Raya.

“Intinya kegiatan ini yaitu sebagai momen silaturahmi kami, khususnya para Pengusaha Penggilingan Padi yang ada di wilayah Banten. Dalam kegiatan ini, kami juga membahas persoalan harga beras di pasaran dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 2024 dan persiapan Panen Raya,” ujarnya.

H. Surnadi menjelaskan, ada beberapa hal yang dibahas, di antaranya peran dan kondisi para para pengusaha penggilingan padi di Banten. Pasalnya, mereka mengeluhkan sulitnya untuk menjual beras di pasaran walaupun dengan harga murah.

“Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah, khsususnya Bulog untuk mengakomodir beras dari para pengusaha penggilingan padi di Banten,” tuturnya.

Kemudian, kata H. Sunardi, pihaknya meminta Bulog agar mengurangi operasi pasar, karena sangat berdampak terhadap pemasaran beras lokal milik para pengusaha penggilingan padi.

“Kami juga meminta agar pihak perusahaan PT Wilmar Padi Indonesia untuk bisa menjalankan perjanjian dengan pihak pengusaha penggilingan padi di Banten yang telah disepakati pada saat musyawarah di Kantor Ombusdman RI Jakarta pada tahun 2023, yang saat ini terkesan tidak memenuhi perjanjian dengan kami para pengusaha penggilingan padi di Banten,” pungkasnya.

“Kami juga berharap agar PT Wilmar Padi Indonesia membeli berasnya saja, dan jangan membeli gabah dari para petani lokal Banten, kecuali dari luar Banten, dan pada saat Panen Raya agar pihak Wilmar tidak membeli gabah dari para petani lokal,” tutupnya. (*/red)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *