Pemdes Wage Tutup Mata dan Telinga, Laporan Masyarakat Terkait Kemacetan di Pasar Krempyeng Diabaikan

Sidoarjo, Kabarxxi.com – Laporan masyarakat terkait kemacetan di Pasar Krempyeng Wage Taman, Sidoarjo, seolah tidak dihiraukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Wage. Kemacetan yang terjadi setiap pagi, sore, dan malam hari ini mengakibatkan kejenuhan bagi pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat. Hingga saat ini, belum ada tindakan atau penertiban dari pihak Pemdes, RT, dan RW. Semua pihak terkesan membisu dan mengabaikan masalah ini. Rabu, (3/7/2024).

Beberapa waktu lalu, media Wartapos mencoba menghubungi Kepala Desa Wage, Mashudan, melalui WhatsApp untuk mengkonfirmasi hal ini, namun tidak mendapatkan tanggapan. Janji politik yang disampaikan saat pemilihan kepala desa terkait penertiban pedagang yang berjualan di bahu jalan hingga kini tidak terealisasi. Tidak ada himbauan atau musyawarah dengan pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan. Akibatnya, pembeli yang berhenti dan parkir di depan pedagang menghalangi pengendara lain, menyebabkan kemacetan yang terus-menerus.

Jalan Taruna, yang merupakan jalan kabupaten dan urat nadi akses menuju Kota Sidoarjo dan Surabaya, menjadi titik kemacetan yang parah. Berdasarkan konfirmasi dari pedagang bernama M.A., setiap hari pedagang dikenakan karcis oleh petugas dari paguyuban RT.07 dan RT.01. Hasil penarikan karcis digunakan untuk membayar petugas pengatur jalan, bendahara, dan kas RW 01. Selebihnya, dibagi untuk RT.07 (65%) dan RT.01 (35%).

Namun, upaya penataan wilayah dan penertiban pedagang oleh RT terkesan tidak ada. M.A. menambahkan bahwa RT hanya menarik karcis tanpa melakukan pembersihan atau penertiban pedagang.

Selain masalah kemacetan, kejadian penjambretan di Pasar Krempyeng Wage sudah terjadi dua kali dalam sebulan, dengan salah satu korban meninggal dunia. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi Pemdes dan pihak terkait untuk menertibkan pasar dan menyediakan petugas keamanan. Namun, tampaknya Pemdes, RT, dan RW terkesan tidak peduli.

Masyarakat berharap agar instansi terkait, seperti Pemdes Wage, Satpol PP, dan Dishub Kabupaten Sidoarjo segera mengambil tindakan dan solusi untuk menertibkan pedagang yang berjualan di bahu jalan. “Jangan sampai masalah ini menjadi bom waktu yang merugikan masyarakat sekitar dan pengendara,” ujar salah satu warga. (red)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *