Malang, Kabarxxi.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyempatkan mengunjungi rumah awak pesawat Super Tucano EMB-314 di Pakis, Kabupaten Malang. Prabowo cukup terkejut dan berbela sungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Super Tucano di Pasuruan.
Prabowo terlihat mengunjungi kediaman Kolonel Anumerta Sandhra Gunawan yang berada di Jalan Komud Abd Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (18/11/2023), sekitar pukul 15.45 WIB.
Kedatangan Prabowo disambut Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan sejumlah perwira di lingkungan TNI AU, sebelum kemudian masuk ke dalam kediaman Komandan Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh itu.
Prabowo sebelumnya menyatakan akan menyempatkan diri berkunjung ke rumah awak pesawat Super Tucano jatuh di Pasuruan, usai menghadiri diskusi capres bersama kyai kampung se-Indonesia di Kota Malang.
“Saya turut berduka, saya terkejut, belasungkawa kepada anak-anak kita yang telah berkorban. Saya nanti berencana untuk nengok mereka. Keluarga yang ditinggalkan,” terang Prabowo, Sabtu (18/11/2023).
Prabowo menegaskan bahwa sektor pertahanan memiliki banyak risiko. Bahaya yang dihadapi ada di segala medan. Para prajurit yang melakukan latihan harus siap menghadapi itu.
“Itu adalah risiko, memang pertahanan itu penuh dengan risiko, latihan itu harus realistis, tapi mengandung bahaya, di laut, darat, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah risiko prajurit kita,” tegasnya.
Prabowo menilai pesawat ringan Super Tucano dalam kondisi laik untuk beroperasi. Karena pesawat buatan Brasil tersebut tergolong baru menjadi bagian alutista yang dimiliki TNI AU. Kendati begitu, pihaknya terus melakukan evaluasi bagi keberadaan alutista yang dimiliki saat ini.
“Kita akan lakukan evaluasi terus. Ini Super Tucano kalau tidak salah termasuk baru. Ini termasuk baru. Seharusnya (layak tempur),” tandasnya.
Kurang lebih 15 menit Prabowo berada di dalam rumah duka, sebelum kemudian kembali melanjutkan agenda kerja.
Seperti diberitakan, 2 pesawat latih TNI AU jenis Super Tucano jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat bernomor ekor TT-3103 dan TT-3111 itu masing-masing diisi dua orang awak. Keempat awak ditemukan meninggal dunia.
Untuk pesawat TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara pesawat bernomor ekor TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).