Pasaman, Kabarxxi.com – “Pemerintah Senang, Masyarakat Puas,” demikian yang disampaikan Bupati Pasaman saat mengunjungi daerah Marapalam dalam rangka Safari Ramadhan. “Terima kasih kepada semua yang telah mendukung. Meskipun kami bermandi keringat dan lumpur sampai larut malam, kami merasa bangga, dan semoga amal ibadah kami diterima dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Kami semua dapat melihat langsung kondisi daerah ini dan mendengar langsung keluhan masyarakat Marapan,” ungkap Bupati Pasaman, Sabar AS, pada Selasa, 26 Maret 2024.
Kunjungan tersebut berlangsung di Masjid Nurul Islam, Jorong Marapan, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Mapattunggul, yang menjadi bagian dari Safari Ramadhan yang dipimpin oleh Tim Khusus. Tim yang dipimpin oleh Bupati Sabar AS tiba di Marapan menjelang maghrib. Meskipun penuh dengan lumpur, Bupati Sabar AS tampak puas berhasil sampai di Marapan.
Hal yang sama terlihat pada anggota tim lainnya. Begitu sampai di Marapan, para pejabat Pemkab Pasaman terlihat senang karena berhasil sampai dengan selamat, meskipun rutenya berat, penuh lumpur, dan berbatu, dengan jalur yang menanjak dan menurun di atas bukit,” tambah Kabag Kesra, Ishak.
Di hadapan seluruh lapisan masyarakat yang hadir di masjid, Bupati Sabar AS menyampaikan rasa bahagianya bisa sampai dan bertemu langsung dengan masyarakat Marapan.
“Kebahagiaan tersendiri bagi saya bisa bersilaturahmi dengan warga Marapan dan merasakan langsung beratnya medan jalan. Saya ingin memastikan betul kondisinya seperti apa,” ujar Bupati Sabar.
Bupati menegaskan bahwa Pemkab Pasaman akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan ke Marapan dan meminta Kabid Bina Marga, Dedi ST. MT, untuk segera membuat perencanaan serta penganggarannya.
“Pembangunan akses jalan dan jembatan menjadi prioritas utama di Kecamatan Mapattunggul. Saya minta Dinas PU segera melakukan survei, membuat perencanaan, dan memprogramkannya,” kata Bupati.
Masyarakat Marapan mengeluhkan kebun gambir mereka yang hancur akibat banjir, ditambah lagi jembatan rajang ke daerah perkebunan yang putus akibat banjir bulan lalu.
“Kini masyarakat hanya bisa menyeberang dengan rakit dan harus berjalan kaki selama tiga jam ke lokasi kebun, karena sepeda motor tidak bisa lagi masuk. Padahal, 70 persen kehidupan masyarakat bergantung pada perkebunan gambir,” keluh Masmin (65 tahun), Kepala Jorong Marapan.
Menurut pengakuan Aguih (52 tahun) dari Rang Sumando Marapan, masyarakat sangat gembira atas kunjungan Bupati Pasaman dan merasa puas karena semua keluhan mereka dijawab oleh Bupati Sabar AS.
“Kami merasa sangat senang atas kedatangan Pak Bupati Sabar AS,” tutup salah satu perwakilan elemen masyarakat.
Reporter: Ismet Badun