JAKARTA, KabarXXI.Com – Aminullah Siagian angkat bicara terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya bekingan dari Kapolri dan orang dekat Presiden terkait pengerukan tambang nikel.
Menurut Aminullah Siagian, hasil investigasi yang dilakukan oleh salah satu media mainstream tidak memiliki bukti yang kuat, melainkan tunduhan yang tendensius yang menggiring opini hingga berujung kegaduhan.
“Kita membaca berita di salah satu media mainstream soal tambang ilegal yang kitaanggàp mendeskriditkan Kapolri atau orang dekat Presiden. Secara umum pandangan saya, investigasi boleh dilakukan, tapi harus jelas pembuktiannya dan jangan sampai hasilnya terkesan menjadi fitnah,” kata Aminullah Siagian, mantan Ketua Umum PP HIMMAH ini melalui press releasenya yang diterima media ini, Selasa, 24 Januari 2023.
Amin beranggapan, saat ini Indonesia sedang fokus mempersiapkan diri menghadapi ancaman resesi ekonomi, sehingga semua perhatian dan kerja pemerintah tercurah ke sana.
“Sebagai warga negara yang baik, kita harus mendukung apa yang dilakukan pemerintah tanpa ada fitnah-fitnah yang dianggap merusak stabiitas ke kondusifan negara,” pungkasnya.
Ia juga menegaskan agar media mainstream jangan membuat pemberitaan yang belum tentu kebenarannya. Karena, kata dia, isu tambang nikel ilegal ini bisa membuat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah khususnya Polri menurun.
“Pak Kapolri sedang membangun kepercayaan publik. Jadi saya minta, (media mainstream-red) jangan membuat isu tidak benar yang berakibat menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi,” tandasnya.
Aminullah menantang untuk membuktikan pemberitaannya, jika tidak terbukti harus minta maaf kepada Presiden dan Kapolri.
“Saya minta untuk membuktikan pemberitaannya, kalau tidak bisa membuktikan sebaiknya segera meminta maaf,” tutupnya. (*/red)