Akibat Lemahnya Hukum Di Kabupaten Bangka Selatan, Mafia BBM Subsidi Jenis Solar Bersarang Di SPBN 28.337.25 Desa Penutuk

Babel, Kabarxxi.com – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) 28.337.25 yang beralamat jalan pelabuhan penyeberangan, desa penutuk, kecamatan lempar Pongok, kabupaten Bangka Selatan, provinsi Bangka Belitung. Kuatnya dugaan bersarang mafia-mafia BBM bersubsidi jenis solar, berawal adanya informasi yang di samping oleh narasumber (BR) pada Selasa 19 November 2024 lalu.

Tujuan dibangunnya SPBN 28.337.25 desa penutuk adalah untuk memberikan pelayanan kepada nelayan yang tinggal di sekitar pulau agar mereka dapat dengan mudah memperoleh bahan bakar untuk melaut. Namun sangat disayangkan sering terjadi penyalahgunaan BBM subsidi jenis solar di SPBN tersebut.

Meskipun hal ini sering menjadi sorotan di beberapa media online, namun nihil upaya tindakan tegas dari penegak hukum terhadap pelaku penyalahgunaan yang melanggar tugas mereka dalam melayani nelayan, diduga APH ikut dalam melegalkan transaksi/penyaluran Tidak tepat sasaran yang dilakukan oleh mafia BBM bersubsidi di SPBN desa penutuk.

Melalui pesan WhatsApp awak media mengkonfirmasi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho adanya pemberitaan yang dipublikasikan, demi untuk memastikan upaya dan tindakan seperti apakah yang dilakukan oleh penegak hukum terhadap mafia-mafia BBM bersubsidi jenis solar di SPBN desa penutuk, kecamatan lepar Pongok, kabupaten Bangka Selatan, Namun disayangkan AKBP Trihanto Nugroho enggan memberikan tanggapan, Bungkam dan membisu.

Berdasarkan informasi tambahan yang di sampaikan oleh narasumber hari ini Jum’at 22 November 2024. Pengurus SPBN bernama Hendra dalam menyampaikan narasumber kepada awak media, pengakuan Hendra masih ada hubungan keluarga dengan mantan gubernur Bangka Belitung (Babel).

“Pengurus SPBN pulau ini Hendra namanya bang, dia bilang masih keluarga mantan gubernur Bangka Belitung (Babel). Kami tidak perduli siapa pun pengurus dan pemilik SPBN ini, kami hanya berharap minyak itu normal dengan harga Rp. 6800 per liter meskipun kami beli lebih dari 20 liter.
kami beli bukan untuk di jual, untuk kebutuhan kami mencari nafkah profesi kami sebagai nelayan. Karena minyak itu datangnya bukan setiap hari bang, tetapi 1(satu) minggu sekali. “Terangnya

“Di pulau ini beberapa hari yang lalu bahkan sampai saat ini masih heboh bang, sebelum Abang naikan berita SPBN ini. ada media online yang menaikannya, tapi pemberitaannya sekali dibuka sudah enggak ada lagi bang. Kok bisa seperti itu bang, apakah oknum wartawan itu sudah dikasih duit ya bang.

Yang lebih heboh kali bang disini, siapa yang bisa ngasih tau yang memberi informasi ini kepada mereka akan mendapatkan imbalan Rp 10 atau 20 juta, itu lh ambisinya mereka biar bisa jual minyak mahal dan jangan sampai tersiar di media. Ku mohon ke abang jangan ketahuan kalau ku yang kasih informasinya, tolong bang ok. Intinya akan kita pantau terus bang demi masyarakat nelayan yang ada di pulau ini, “ucapnya.

Dihari yang sama, melalui pesan WhatsApp awak media mengkonfirmasi mantan gubernur Babel, prihal adanya perkataan yang dilontarkan pengurus SPBN 28.337.25 bernama Hendra dihadapan para nelayan/narasumber dalam konfirmasi tersebut, bunyi. “Assalamualaikum pak izin saya syahrial dari mediaxxi.com, Izin konfirmasi Terkait adanya pemberitaan yang dipublikasikan Adanya dugaan mafia-mafia BBM bersubsidi jenis solar di SPBN desa penutuk, kecamatan lepar Pongok, kabupaten Bangka Selatan.

Penyampaian informasi tambahan hari ini, pengurus SPBN desa penutuk kecamatan lepar Pongok kabupaten Bangka Selatan bernama Hendra. Dihadapan narasumber kita bahwa Hendra mengaku masih keluarganya mantan gubernur Babel, yaitu bapak sendiri. Menyikapi adanya prihal yang di ucapkan oleh Hendra apakah hal tersebut di benarkan. sampai pemberitaan ini dipublikasikan mantan gubernur Babel belum memberi tanggapan.

penting bagi pihak berwenang untuk mengambil tindakan yang tegas terhadap penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran yang terjadi di SPBN
28.337.25, jngan terkesan adanya pembiaran agar BBM subsidi disalurkan dengan benar dan tepat sasaran

Tim kabarxxi-com tetap berupaya melakukan konfirmasi pihak terkait lainnya, khusus aparat penegak hukum agar dapat ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku terhadap pengurus dan penampung BBM subsidi jenis solar yang di belikan dari SPBN 28.337.25 desa penutuk.

Reporter: Syahrial/Tim

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *