Pasaman, KabarXXI.com — Gunung Pasaman yang berada di tengah jajaran Bukit Barisan membentang di antara dua kabupaten, yaitu Pasaman dan Pasaman Barat.
Dari arah Pasaman Barat, gunung ini berada di atas perkampungan Kajai dan Padang Tujuh. Sementara dari sisi Pasaman, gunung ini berdiri di atas Kampung Malampah dan mengarah ke Padang Sarai, Lubuk Sikaping.
Gunung yang dahulu dikenal tidak pernah didaki, kini tampak berbeda. Menurut keterangan warga (13/5/2025) berinisial ASB yang tinggal di Malampah, kawasan hutan di sekitar gunung tersebut telah dibabat dan dijadikan perkebunan.
“Kayu yang ada di gunung tersebut telah habis dibabat manusia. Di kaki gunung semuanya sudah gundul dan dijadikan perkebunan jagung,” ujarnya.
ASB juga menyebutkan bahwa banjir lumpur kerap terjadi meski tanpa hujan. “Kadang-kadang tanpa hujan dan saat cuaca panas, banjir lumpur tetap datang,” katanya.
Seorang warga lainnya, berinisial KLB dari Pasaman Barat, menyoroti peran instansi terkait. “Ke mana KSDA? Ke mana kehutanan? Kok diam dan tidur? Atau nunggu hancur dulu, baru bergerak?” ungkapnya (12/5/2025).
KLB juga menyatakan bahwa kayu dari gunung tersebut dapat keluar dengan bebas.
“Kalau aparat bergerak, pasti pembabatan tidak akan terjadi. Kayu pun bebas keluar dari gunung tersebut. Seakan-akan aparat tutup mata, atau mungkin ada yang bekerja sama,” ujarnya.
Reporter: Ismed Badun






