SERANG, KabarXXI.Com – Dalam upaya menyamakan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab organisasi Bundo Kanduang (BK) di tengah masyarakat, Pengurus BK Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Serang menggelar kegiatan family gathering di Granada Riverside Resort Anyer, Jl Dahu, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu, 14 September 2025.
Kegiatan ini dihadiri Eks Ketua IKM Kabupaten Serang Afrizal SE, Plt Ketua IKM Kabupaten Serang Basril, sejumlah penguru IKM dan BK IKM Kabupaten Serang.
Ketua BK IKM Kabupaten Serang, Bundo Desi menyampaikan pentingnya peran Bundo Kanduang dimulai dari keluarga kecil hingga ke tengah masyarakat.
“Tugas dan kewajiban kita sebagai Bundo Kanduang harus kita pahami dan amalkan dari diri sendiri dan keluarga kecil terlebih dahulu. Karena kitalah yang akan menjadi contoh bagi pengurus BK di tingkat Nagari (Desa) ,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, BK di tingkat Kecamatan memiliki fungsi penting sebagai jembatan informasi dari Kabupaten ke Nagari.
“Apa pun informasi dari Kabupaten Serang, terutama dari tingkat Provinsi, harus kita teruskan dan sampaikan dengan baik ke BK nagari. Inilah salah satu tujuan kita berkumpul dalam kegiatan sillaturrahmi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Eks Ketua IKM Kabupaten Serang, Afrizal menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu memperkuat peran BK di Kabupaten Serang dalam pelestarian adat dan budaya.
“Perempuan Minang itu tiangnya adat. Kalau bukan kita yang menjaga adat salingka nagari, siapa lagi? Maka dari itu mari kita perkuat pemahaman, tingkatkan komunikasi, dan terus berbuat untuk masyarakat,” katanya.
Hal senada dikatakan Plt Ketua IKM Kabupaten Serang, Basril.
Dia berharap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkaya ilmu dan memperkuat jejaring antarpengurus BK dalam menjaga kemampuan menjaga dan mempertahankan identitas budaya Minangkabau sambil beradaptasi dengan lingkungan baru di tanah rantau.
“Tentunya ditunjukkan melalui semangat kemandirian, keuletan, kerja keras, solidaritas antarsesama perantau, dan tetap memegang teguh nilai budaya dan adat seperti adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah,” pungkasnya. (*/red)






