Jabar, Kabarxxi.com – Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peresmian ini dilakukan di titik Cisumdawu Twin Tunnel, Sumedang Jawa Barat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rencananya tarif tol Cisumdawu akan digratiskan selama 2-3 minggu, tergantung Standar Pelayanan Minimal (SPM). Basuki menyebut ingin memastikan semua aspek jalan tol diperiksa dengan benar.
“2-3 minggu uji coba gratis, tapi tergantung SPM-nya. Saya minta ini dicek dulu,” ujarnya di Cisumdawu Twin Tunnel, Sumedang, Selasa (11/7/2023).
Adapun tarif per kilometernya adalah Rp 1.275.Basuki menyebut tarif tersebut terhitung murah. Pasalnya konstruksi jalan tol ini didukung dana pemerintah sekitar 50%.
“Jauh lebih murah karena ini 50%, jadi total konstruksinya, karena ada dukungan konstruksi sekitar 50%,” ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Endra S Atmawidjadja menjelaskan, tarif yang harus dikeluarkan jika panjang jalan tol 61,7 km masih di kisaran Rp 80 ribu.
“Dengan tarif Rp 1.275 kalau panjangnya 61 km masih di bawah Rp 80 ribu atau sekitar Rp 80 ribu. Harga segitu affordable,” ungkapnya.
Tol ini kini sudah terkoneksi dengan Tol Cipali-Palimanan dan Bandara Kertajati, Majalengka. “Jadi tol Cisumdawu sudah terkoneksi dengan Cipali dan Kertajati,” ujarnya.
Dengan begitu, kata Basuki, orang Bandung yang ingin ke Cirebon tidak perlu melintasi Tol Cipali. Cukup mengakses Tol Cisumdawu, perjalanan dari ujung gerbang tol Cileunyi menuju Cipalihanya memakan waktu sekitar 40 menit.
“Jadi misalnya pas Nataru, orang Bandung kalau mau ke Cirebon nggak lewat Cipali lagi, udah langsung sini. Ini sekarang cuma 40 menit kalau dari ujung Cileunyi sampai Cipali. Kalau di tol ini kan minimal 80 km/jam,” jelas Basuki.
Ruas Tol Cisumdawu sebelumnya telah beroperasi Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,45 Km) sejak Januari 2022. Diikuti Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17,05 Km) dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 Km) yang beroperasi sejak Desember 2022 guna mendukung kelancaran lalu lintas selama Nataru 2022/2023.