TANGERANG, KabarXXI.Com – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengapresiasi Gerakan Polisi RW yang dilakukan oleh Polres Metro Tangerang Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang beserta seluruh jajaran Forkopimda setempat.
Gerakan Polisi RW ini merupakan salah satu inovasi yang sangat positif untuk diterapkan dalam rangka menjaga Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dari berbagai potensi gangguan lainnya. Dengan merangkul komunitas terkecil sampai RW ini, akan lebih mengefektifkan stabilitas keamanan masyarakat.
“Ini tentunya juga menjadi bagian dari kebersamaan kita dalam membangun stabilitas masyarakat yang kuat yang menjadi modal dasar kita dalam melakukan pembangunan,” kata Al Muktabar usai menghadiri acara Guyub Ketua RW di seluruh wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota di Selasar, Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Sabtu, 25 Februari 2023.
Selain para RW, acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama jajaran, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Untung Budiharto, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah bersama jajaran Forkopimda, Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo beserta jajaran.
Al Muktabar mengatakan, budaya kebersamaan dan gotong royong ini perlu dilestarikan kembali karena hal itu merupakan entitas asli bangsa Indonesia.
“Dengan kebersamaan atau gotong royong, berbagai persoalan yang ada di masyarakat akan dengan mudah kita selesaikan,” pungkasnya.
Menurutnya, gerakan itu merupakan upaya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan ini menjadi peta jalan kita dalam mengisi pembangunan untuk lingkungan sekitar, masyarakat, kecamatan sampai pada tingkatan yang paling tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, total Polisi RW yang digerakkan di Kota Tangerang sebanyak 1.608 personil.
“Itu jumlah yang cukup besar yang kita berdayakan dari Polda, Polres sampai Polsek yang ada,” pungkasnya.
“Saya berharap juga seluruh personil Polisi yang tinggal di Kota Tangerang juga dapat menjadi mentor kepada para RW tempatnya tinggal, atau Kelurahan atau juga sampai tingkat Kecamatan,” katanya.
Dengan begitu, lanjut Fadil, maka beban tugas Kepolisian dalam menjaga Kamtibmas bisa menjadi lebih efektif karena semuanya terlibat sampai komunitas terkecil.
“Sekali seminggu wajib mendatangi RW untuk mendengarkan, mencatat dan menganalisa serta ikut menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat,” imbuhnya.
Dikatakan Fadil, hal itu sebagaimana yang diarahkan oleh Kapolri agar seluruh personal Kepolisian terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk mendengar keluh kesah serta persoalan yang tengah mereka hadapi.
“Kita punya sejarah bagaimana kekompakan dalam menangani pandemi Covid-19 beberapa tahun kemarin membuahkan hasil yang maksimal. Itu bisa kita terapkan juga saat ini, turun ke masyarakat untuk mendengar persoalan mereka,” jelasnya. (*/red)