Berita  

Hamas Ancam Bunuh Sandera Jika Israel Terus Gempur Gaza!

Jakarta, Kabarxxi.com – Pasukan militan dari Gaza, Hamas mengancam akan membunuh sandera jika Israel terus membombardir penduduk Palestina yang berada di jalur Gaza.

Dikutip dari Aljazeera, peringatan dari Hamas ini diumumkan pada Senin (9/10/2023) waktu setempat ketika serangannya pada akhir pekan lalu membuat korban jatuh mencapai 900 orang di Israel dan dibalas oleh militer Israel di tepi Gaza yang menewaskan lebih dari 700 orang dan membuat 3.700 terluka.

Berdasarkan keterangan media setempat dan saksi mata, kawasan perumahan, rumah sakit, sekolah, dan masjid menjadi beberapa lokasi yang diserang oleh jet tempur, artileri, dan drone Israel.

Juru bicara Hamas, Abu Ubaida, mengumumkan ancaman pembunuhan sandera Israel tersebut untuk setiap penyerangan yang dilakukan Israel ke rumah warga sipil dan tanpa peringatan.

Ancaman serupa juga disampaikan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassem dikutip dari Alarabiya News.

“Setiap penargetan terhadap warga kami tanpa peringatan akan dibalas dengan eksekusi salah satu sandera sipil,” kata Qassem.

“Musuh tidak memahami bahasa kemanusiaan dan etika, jadi kami akan menanggapi mereka dalam bahasa yang mereka pahami,” sambungnya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan lebih dari 100 orang telah disandera oleh Hamas selama serangan yang dilakukan pada akhir pekan lalu.

Namun, ternyata, serangan balasan oleh militer Israel ke Gaza justru menuai kecaman yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Tak hanya serangan balasan, Gallant juga dikecam dunia lantaran mengumumkan akan memblokade total wilayah padat penduduk di Gaza yang terdapat 2,3 juta penduduk di sana.

“Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas. Semuanya diblokade,” katanya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan blokade yang dilakukan Israel di Gaza semakin memperburuk situasi kemanusiaan di sana secara eksponensial.

Dia mengungkapkan, ada 137 ribu orang berada di pengungsian yang disediakan oleh organisasi PBB untuk Palestina, UNRWA.

Kecaman terkait blokade tersebut, juga disampaikan oleh Lembaga Hak Asasi Manusia Dunia yang dianggap sebagai sebuah kejahatan perang.

“Pernyataan Menteri Pertahanan Gallant (terkait blokade Gaza) sangat menjijikan,” ujar Direktur Lembaga Hak Asasi Dunia untuk Israel dan Palestina, Omar Shakir.

Kendati demikian, Omar juga mengecam rencana pembunuhan terhadap sandera Israel oleh Hamas ketika adanya penyerangan di Gaza sebagai kejahatan perang.

“Seluruh sandera harusnya dibebaskan dan dikembalikan kepada sanak keluarganya,” kata Omar.

Sementara lewat cara diplomatik, Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan meminta kepada Hamas dan Israel untuk segera menghentikan peperantan dan melindungi warga.

Erdogan mendesak agar Israel tidak menyerang warga sipil dan meminta kedua belah pihak untuk menghormati etika perang.

Kemudian, Pemerintah Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan AS turut mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin dengan mengakui ‘aspirasi sah’ dari Palestina dan mendukung tindakan keadilan serta kebebasan yang setara bagi Israel dan Palestina.

Mereka juga mengatakan, akan berkoordinasi untuk menjamin Israel dapat melindungi negaranya sendiri.

Namun, ternyata perang antara Hamas-Israel turut berdampak kepada beberapa wilayah di sekitarnya.

Contohnya, kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah telah meluncurkan roket ke utara Israel dalam rangka membalas tiga anggotanya yang tewas ditembak oleh militer Israel di Lebanon.

Hanya saja, Israel juga mengumumkan adanya komandannya yang tewas akibat serangan di perbatasan Lebanon.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *