Jakarta, Kabarxxi.com – Pengacara Alvin Lim yang disebut oleh Dahlan Iskan sebagai pengacara paling berani yang berhasil menghajar oknum kepolisian dan kejaksaan telah berhasil menunjukkan kebenaran dari perjuangannya.
Selain berhasil membuat Kepolisian dan pemerintah gerah dengan melepaskan Henri Surya, yang sebelumnya terlibat kasus dan modus korupsi, keberhasilan Alvin Lim dalam membongkar modus kasus korupsi Henri Surya juga patut diapresiasi.
Selain itu, tim Lawyer LQ Indonesia Lawfirm berhasil membongkar keberadaan DPO Natalia Rusli dan memberikan informasi seperti seorang detektif, termasuk lokasi Natalia Rusli yang tidak dapat ditemukan oleh Polres Jakarta Barat, melalui foto Natalia Rusli beserta lokasi dan dengan siapa.
Keberhasilan ini akhirnya membuat Natalia Rusli gerah dan akhirnya pada Selasa, 22 Maret, ditangkap oleh Polres Jakarta Barat.
Natalia Rusli adalah sosok di balik fitnah dan upaya kriminalisasi terhadap Alvin Lim agar dia tidak berbicara terus terang. Walau saat ini Alvin Lim berada di penjara, dia ingin memberikan contoh sebagai warga negara yang baik dan taat hukum meskipun tidak setuju dengan vonis pengadilan.
“Dengan ikhlas, beliau jalankan masa tahanan, walau sebelumnya pihak lawan menyebarkan isu Alvin Lim melarikan diri ke Singapore. Alvin Lim kstaria dan tidak takut di penjara. Matipun tidak takut,” ujar Advokat Bambang Hartono, SH, MH, Kadiv Humas LQ Indonesia Lawfirm (25/3/2022).
Namun, meskipun Alvin Lim berada di penjara, ia masih menghadapi ancaman dari musuh dan oknum intelijen yang tidak berhenti mengincarnya. Ia mengalami gagal ginjal kronis stadium 5, gagal jantung, dan paru-paru berisi air yang membutuhkan rawat inap dan cuci darah di RSCM. Namun, proses rawat inap yang diperlukan Alvin Lim terhambat dan terkesan dipersulit oleh RSCM.
Istri Alvin Lim, Phioruci, mengaku bahwa proses untuk mendapatkan rawat inap terkesan lambat dan sulit untuk diakses. Meskipun Alvin Lim sudah diberikan rujukan oleh dokter ahli, ia harus menunggu selama beberapa minggu untuk mendapatkan kamar rawat inap di RSCM. Bahkan, saat Phioruci mencoba menghubungi RSCM untuk menanyakan ketersediaan kamar, tidak ada tanggapan yang diberikan.
Setelah Phioruci mendatangi RSCM, ia menemukan bahwa Alvin Lim seharusnya mendapatkan nomor antrian ke-11 pada Senin 20 Maret. Namun, saat ia mencari tahu lebih lanjut, ia menemukan bahwa urutan nomor antrian Alvin Lim justru dipindahkan ke nomor 15 pada Kamis 23 Maret. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada ketidakadilan yang terjadi di dalam RSCM.
Saat ini, Advokat Bambang Hartono, SH, MH dari LQ Indonesia Lawfirm, memperjuangkan hak Alvin Lim untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dan mendesak RSCM untuk mengatasi masalah yang terjadi. Menurut Bambang, Alvin Lim adalah seorang warga negara yang baik dan taat hukum, meskipun ia tidak setuju dengan vonis pengadilan. Ia berharap bahwa keadilan akan terpenuhi dan Alvin Lim akan mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan secepat mungkin.
“Namun anehnya, Jumat tanggal 24 Maret 2023 Lapas di hubungi RSCM dan di minta kembali mengulangi proses rujukan dan kembali menemui konsul Dr Tedja. Dan menemui dokter lainnya, dokter paru, dokter anesthesia. Padahal ketemu dokter Tedja sudah sampai 3x dan setiap ketemu selalu sama WAJIB segera pasang selang dialysis. Setiap ketemu bayar 700rb, ini disuruh ketemu lagi. Baru ambil antrian rawat inap baru. Jelas ini dipersulit,” ujar Advokat Bambang
“Logikanya dimana senin nomer antrian 11, jamis jadi nomer antrian 15? Dimana-mana antrian selalu menurun dengan berjalannya waktu, bukan nambah. Jika nambah maka minggu deoan antrian no 20 dan bulan depan antrian no 50 maka seumur hidup juga tidak akan dapat kamar rawat Inap. Masa RSCM kencana dengan tarif 2.250.000 Kamar VIP, super vip dan president suit semua penuh. Tidak masuk akal,” sambungnya.
Info yang LQ peroleh dari Pak Takala, dikatakan ada orang Intel suruhan Jamintel, agar Alvin Lim dipersulit.
“Tujuan misinya agar ayah saya mati di penjara karena penyakit. Saya sebagai anaknya tidak rela perjuangan ayah saya bagi negara ini dibalas dengan pembunugan ayah saya dan pelanggaran HAM berat,” ujar Kate Victoria Lim anak Alvin Lim dengan mata berkaca-kaca.
Menerut Kate, ayahnya adalah seorang pejuang dan pahlawan, bukan hanya bagi para korban investasi bodong tetapi juga bagi keluarga. Ia meminta agar pemerintah menyelidiki Jamintel dan meminta keterangan dari Pak Takala, yang mengaku mendapatkan informasi dari kepala RSCM bahwa ada perintah dari Kejaksaan untuk mempersulit Alvin Lim.
“Usut tuntas hal ini, Pemerintah tidak boleh jadi agen membunuh advokat yang notabene adalah aparat penegak hukum,” tegasnya.
Lanjut Kate, Kejaksaan yang terus menekan Mabes Polri untuk memaksa Alvin Lim dengan pemeriksaan BAP terhadap 185 laporan polisi, padahal penyidik mengetahui bahwa Alvin Lim sakit kritis, sangat memprihatinkan. Gangguan ini memberikan gangguan mental dan memperburuk keadaan kesehatan Alvin.
Polisi menurut Kate harus menghargai kondisi kesehatan Ayahnya, dan tidak terus memaksakan pemeriksaan padahal penyidik mengetahui bahwa Alvin sedang sakit. Penyidik seharusnya lebih bijak dalam menentukan kapan dia bisa diperiksa, mengingat Tuhan-lah yang menentukan kapan seseorang akan sembuh dari penyakitnya, bukan pihak kepolisian.
“Saya tegaskan dalam hal ini Mabes dan Kejaksaan menjadi alat untuk membunuh dan menyiksa advokat yang dalam kondisi kritis. Sangat kejam, memalukan dan menjijikan. Tidak mampu melawan ayah saya “one to one”, main keroyokan, mengunakan alat negara untuk membunuh ayah saya. Saya tidak rela, saya akan melawan, silahkan penjarakan saya. Saya rela ikut mati demi ayah saya,” Ujar Kate Victoria Lim dengan mata berkaca-kaca.
Kate pun meminta Lapas untuk memikirkan kesehatan Alvin. Jika RSCM menghambat proses pengobatan, Lapas seharusnya memberikan izin untuk merawat di rumah sakit swasta secepatnya, karena racun dalam tubuh Alvin sudah menyerang otaknya.
Alvin kesulitan berpikir dan berkonsentrasi karena kreatininnya sudah di atas 10, jauh di atas batas normal. Fungsi ginjalnya juga turun lagi dari 7% ke 5%. Warna kulit muka sudah berubah karena racun ini, dan ini merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera.
“Saya minta agar Lapas memikirkan kesehatan ayah saya, saya dan LQ Indonesia Lawfirm akan gugat pemerintah atas pelanggaran HAM jika ayah saya tidak diberikan akses kesehatan. Jika RSCM persulit, seharusnya Lapas berikan ijin untuk rawat di RS Swasta, segera karena racun dalam tubuh ayah saya sudah menyerang otak,” tegasnya.
Kate menegaskan, jika tidak ada tindakan konkret, Ia, Tim LQ, ormas, dan wartawan akan melakukan unjuk rasa di RSCM agar masyarakat tahu betapa bobroknya RSCM dan bagaimana oknum Kejaksaan dapat mengontrolnya untuk membunuh orang.
“Jika tidak ada tindakan konkret, saya, Tim LQ, ormas dan Wartawan akan unjuk rasa ke RSCM agar masyarakat tahu, bobroknya RSCM bisa dikontrol oknum Kejaksaan untuk membunuh orang,” pungkasnya.