Surabaya, Kabarxxi.com – ironisnya sekolahan yang seharusnya membuat fasilitas membuat anak bangsa cerdas malah dijadikan bahan bisnis untuk meraup keuntungan dengan cara mengadakan tour mau ndak mau harus ikut tour begitulah yang tercantum pada chat WhatsApp di grup sekolahan kelas 6. SD Lembaga Pendidikan MA’ARIF NU Kota Surabaya Jl. Dapuan Baru no.35 Surabaya. Bahkan wali santri diharuskan untuk membuat surat pernyataan untuk melakukan tour secara tidak langsung melakukan pemaksaan kepada wali santri.
Saat dikonfirmasi oleh awak media ibu Yati sebagai wali kelas 6 tidak memberikan keterangan bahkan saat awak media ingin berbicara langsung dan ingin menemuinya untuk melakukan konfirmasi malah terkesan mengatakan dirinya ada di luar saat awak media ingin menjumpainya malah awak media hanya bisa melakukan konfirmasi melalui telpon WhatsApp.
Awak media kembali konfirmasi kepala sekolahan yayasan Nurul qomar memberikan keterangan kepada media. bahwa dirinya tidak memaksakan kepada wali murid dan bisa di musyawarahkan. Hal ini terkesan ada permainan. karena ditinjau dari permasalahan group wa yang ada, yang mana di situ mengharuskan untuk melakukan pembayaran bahkan kalau tidak bisa membayar harus memotong tabungannya yang punya tabungan.
Awak media meminta tanggapan dari Ketua LSM FAAM Forum Aspirasi Dan Advokasi Masyarakat Indra Susanto Mengatakan. Di sini sudah jelas adanya sebuah permainan kenapa seperti itu.melihat dari bukti chat WhatsApp yang dikirim kesaya , diharuskan untuk melakukan pembayaran dan harus membuat surat pernyataan dan yang punya tabungan di potong dari tabungan.
maka ditinjau dari permasalahan ini antara wali murid dan wali kelas VI yayasan nur Al qomar NU semestinya tidak seprti ini. Tutur ketua LSM FAAM
Kenapa seperti itu karena yayasan Nurul qomar memberikan keterangan palsu pada wak media saat awak media menemui wali murid mendatangi rumahnya bahkan menanyakan permasalahan yang ada wali murid mengatakan mas di situ di yayasan nurul qomar yang mengharuskan surat pernyataan itu bukan dari wali murid akan tetapi itu dari yayasan Nurul qomar.
Saya sangat menyesali . Yayasan Nurul Qamar memberikan keterangan tidak jelas maupun singkron karena saat dikonfirmasi Yayasan Nurul Qomar dia memberikan kejelasan bahwa tidak ada paksaan dan kalau tidak punya bisa dimusyawarahkan dan kalau tidak membayar tidak apa-apa di sinilah terkesan adanya keterangan palsu yang diberikan oleh Kepala Sekolah yayasan Nurul qomar NU.
Kenapa dikatakan memberikan keterangan palsu karena tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan bahkan keterangan dari yayasan Nurul qomar itu terbalik dari wali murid yang ada dan yangmemberikan keterangan kepada awak media
Maka saat ini awak media berusaha untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan kota Surabaya dan walikota Surabaya bapak Erik Cahyadi agar bisa menemukan jalan keluar dengan permasalahan orang yang tidak mampu dan orang yang tidak punya yang diharuskan diwajibkan untuk melakukan pembayaran walaupun tidak ikut tur dan wajib untuk membayar.