SERANG, KabarXXI.Com – Guna memastikan ketersediaan cadangan beras di Provinsi Banten aman, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar meninjau Gudang Bulog GBB Umbul Tengah Sub Divre Serang di Jl Raya Cilegon Km 3,5 Drangong, Kota Serang, Kamis, 30 Maret 2023.
“Kita berkunjung ke Bulog. Tadi ada sekitar 4.100 ton beras, dan kualitasnya cukup bagus, itu (stok beras-red) ada disini dan di Komplek Pergudangan Singamerta,” kata Al Muktabar usai meninjau langsung Gudang Bulog GBB Umbul Tengah, Kota Serang Kamis, 30 Maret 2023
Dikatakannya, ke depannya akan ada siklus penambahan stok beras di Bulog tersebut sekitar 2.000 ton beras, sehingga diharapkan dengan hal itu dapat memastikan ketersedian hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
“Sehingga terjaga sekitar 6000 ton. Itu paling tidak stok sampai menjelang lebaran dan hari lebaran itu sudah stay barangnya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar menyampaikan pendistribusian beras tersebut ke depannya akan dilakukan langsung ke pasar-pasar tradisional. Tidak hanya itu, Kementerian Sosial bersama dengan Perum Bulog juga memiliki program terkait dengan bantuan pangan.
“Nanti didistribusikan dan itu tidak lagi ke agen. Kita punya program yang langsung ke pasar tradisional, Kemensos bersama Bulog ada program bantuan pangan,” imbuhnya.
Al Muktabar juga menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memiliki stok beras yang ditempatkan di Bulog sekitar 2.400 ton beras yang berasal dari Dana Insentif Daerah (DID).
“Itu sebagai cadangan pangan kita. Hal itu sebagai langkah kita dalam mengupayakan kesiapan Pemerintah hadir, untuk penanganan, penanggulangan dan memastikan stok pangan yang menjadi komoditi pokok,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Bulog Wilayah Jakarta dan Banten, Dani Satrio mengatakan, hingga saat ini terdapat sekitar 4.100 ton beras yang berada di dua komplek pergudangan, yakni Umbul Tengah dan Singamerta.
“Itu akan ada tambahan lagi. Sebelum lebaran akan ditambahkan,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk cadangan beras, pihaknya mengutamakan menyerap gabah-gabah lokal yang ada di Provinsi Banten.
“Sementara ada di Lebak, Serang dan memang sekarang masih terbatas. Tetapi memang kita mengutamakan gabah lokal. Kita membuka seluas-luasnya kepada kelompok tani, masyarakat, dan yang lainnya,” tandasnya. (*/red)