SERANG, KabarXXI.Com – Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-78, Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten menggelar pengajian sekaligus santunan anak yatim sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan membantu pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
Ketua PWNU Banten, KH Bunyamin Hafidz mengatakan, kegiatan yang sedang berlangsung ini merupakan acara pengajian rutin muslimat fatayat yang digabungkan dengan bakti sosial santunan anak yatim sebagai rangkaian menyambut HUT RI yang ke-78.
Ia menegaskan, jika seluruh Pengurus Cabang dan Anggota yang hadir pada kegiatan tersebut merupakan wadah silaturahmi dan bertukar informasi antara satu dengan yang lainnya, sehingga para anggota maupun pengurus PWNU Banten dapat mengetahui permasalah yang terjadi di suatu wilayah dan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan segera mungkin.
Dengan demikian, PWNU Banten secara tidak langsung merupakan kepanjangan dari pemerintah daerah dan penegak hukum, dengan membantu menjaga kondusifitas di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten.
“Alhamdulillah terima kasih atas supportnya dari Polda Banten untuk terlaksananya acara hari ini. Mudah-mudahan apa yang diharapkan Polda Banten terutama pada momentum yang merupakan tahun politik menjelang Pemilu 2024, saya Bunyamin Hafidz tentu mengajak kepada segenap masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polda Banten, untuk bersama-sama menjaga konduktivitas, jangan sampai karena berbeda pilihan mengakibatkan tidak akur dengan sesama,” katanya.
Ia juga menegaskan, karena Indonesia telah memberikan kebebasan kepada semua penduduknya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai ajarannya masing-masing, dan di Provinsi Banten ada beragam agama, untuk itu pihaknya kerap menjalin pertemuan untuk menjaga kondusivitas dan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan.
“Karena keberagaman agama di Banten saya sering melihat dan sering mengadakan kegiatan dengan enam agama yang ada di Provinsi Banten. Faktanya di Banten ini juga ada tempat ibadah agama selain Islam, yaitu Greja, Pura, Vihara dan ada Kelenteng. Saya kira aman-aman aja, yang penting kita semangat membangun menjaga persaudaraan sesama manusia, apapun itu sukunya dan apapun itu agamanya,” cetusnya.
KH Bunyamin Hafidz juga mengatakan, pada penyelengaraan kegiatan pengajian maupun kegiatan lainnya, selalu menanamkan ukuwah islamiyah kepada para peserta yang hadir.
“Ini merupakan hal yang penting untuk membentuk kepribadian yang bertanggungjawab serta peduli terhadap manusia lainnya. Wilayah hukum Polda Banten yang aman dan kondusif tidak akan terwujud, tanpa soliditas dan sinergitas dari berbagai pihak. Semua harus terlibat di dalamnya, yaitu Forkopimda, stakeholder terkait, masyarakat dan kerja keras anggota. Semua itu dapat terjalin dengan baik jika kita semua menerapkan pola hidup mengikuti ukuwah islamiyah,” tegasnya.
Lebih lanjut Ia menegaskan, tanpa dukungan dari pihak Kepolisian, Kamtibmas di wilayah Hukum Polda Banten tidak akan tercipta. Untuk itu ia berharap agar kolaborasi apik yang selama ini sudah terjalin bisa terus diperkuat hingga masa mendatang.
“Teruslah menjadi yang terbaik untuk dapat mengayomi dan akrab dengan masyarakat agar tetap memberikan rasa aman dan nyaman,” tandasnya. (*/red)