Blitar, Kabarxxi.com – Praktik perjudian sabung ayam 303, dadu, dan capjiki di wilayah Desa Cabean, Kecamatan Sanan Wetan, kota Blitar, saat ini tampaknya tidak terganggu oleh penegakan hukum Polres Kota Blitar. Keadaan ini pun menimbulkan kekecewaan.
Keberadaan perjudian di kota Blitar saat ini seharusnya dihapuskan dan tidak ada. Mengingat sejarah kota Blitar yang kaya, seperti menjadi tempat kelahiran Presiden pertama Ir. Soekarno.
Penegak hukum di kota Blitar tampaknya tidak memprioritaskan nilai-nilai sejarah ini.
Menurut keterangan narasumber yang diwawancarai oleh media Kabarxxi.com (19/05), sebut saja Andre, perjudian di Desa Cabean melibatkan sabung ayam dan tokoh sentralnya bernama Tonyok, yang dikenal sebagai Raja Kegelapan.
Para pelaku dalam lingkaran ini menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Pertarungan ayam antar daerah atau kota bisa mencapai nilai taruhan antara 15 hingga 30 juta, sementara yang terkecil berkisar antara 5 hingga 8 juta. Demikian diungkapkan oleh Andre.
“Saya bermain di tempat tersebut tanpa masalah, karena semuanya sudah diketahui oleh pihak aparat yang berwenang. Bahkan orang-orang yang datang dari daerah merasa tenang untuk datang ke lokasi yang dikelola oleh pak Tonyok,” tambahnya.