Surabaya, Kabarxxi.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak secara resmi dilantik sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Jawa Timur Periode 1444-1447 H oleh Ketum Badan Pengurus Harian Pengurus Pusat MES Erick Thohir.
Erick Thohir menyampaikan banyak potensi yang bisa dikembakan untuk meningkatkan ekonomi syariah di Jatim. Saat ini, ekonomi syariah lagi bangkit.
Sayangnya, Indonesia hanya sebagai market, bukan produsen. Ada empat potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Yakni ekonomi turunan, industrialisasi pangan, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif.
“Di Jatim ini semua potensi itu ada. Salah satunya industrialisasi pangan. Terlepas lahan yang kurang, jika itu dijadikan industri, akan berbeda. Lahan yang terbatas itu tidak menjadi isu. Sama halnya dengan digital ekonomi,” kata Erick di Surabaya, Rabu (14/6/2023).
Sementara usai dilantik Emil menyampaikan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jatim, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait. Pasalnya, MES Wilayah merupakan suatu wujud kolaborasi yang nyata dari berbagai stakeholder untuk mengembangkan potensi ekonomi syariah di Jawa Timur.
“MES telah membuktikan dirinya sebagai motor penggerak ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Sistem ekonomi berlandaskan prinsip-prinsip syariah mampu memberikan alternatif adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat,” ujarnya.
“Bisa dikatakan kita di Jawa Timur memiliki slogan yang cukup agresif, dimana kita ingin benar-benar menjadikan Jawa Timur adalah pusat perekonomian syariah,” imbuhnya.
Emil membeberkan di pertengahan tahun 2023, Jatim secara konsisten menunjukkan kinerja ekonomi yang positif. Hal tersebut tercermin dari indikator pertumbuhan ekonomi Jatim yakni PDRB Triwulan I Tahun 2023.
“Alhamdulillah tumbuh sebesar 4,95 persen year-on-year sekaligus menjadi penyumbang terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen,” ungkap Emil.
Kinerja positif perekonomian di Jatim tersebut didominasi oleh kontribusi industri pengolahan sebesar 31%, diikuti sektor perdagangan 19,13% dan disusul oleh sektor pertanian 10,76% dari PDRB Jawa Timur.
Indikator positif lainnya terlihat pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2022 sebesar 72,75%, meningkat 0,85% dari tahun sebelumnya. “Alhamdulillah juga dengan adanya peningkatan ini Umur Harapan Hidup masyarakat Jatim jadi lebih panjang,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Emil yang juga didapuk sebagai Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jawa Timur menyebut Jatim punya potensi luar biasa dalam perekonomian syariah.
Dikatakannya, keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Jatim yakni mayoritas masyarakat Jatim beragama Islam yang berpotensi sebagai base customer, serta terdapat 6.864 pondok pesantren dengan lebih dari satu juta santri juga kurang lebih total 38 ribu masjid dapat dijadikan penggerak ekonomi syariah.
“Kaitannya dengan santri di pondok pesantren ini, mereka adalah generasi muda intelektual yang kita yakini bersama-sama istiqomah dalam mendorong tegak perannya ekonomi syariah di Jawa Timur,” ungkapnya.
“Kita telah memiliki One Pesantren One Product (OPOP), namun setelah dijalankan kita menemukan isu baru bahwa jika hanya mengurus satu produk saja akan sulit bagi pesantren mengembangkan kemampuan pengelolaan usaha yang mumpuni,” tambahnya.
“Untuk itu, kita berikan penguatan modal pada koperasi melalui Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jatim. Kita juga kembangkan dari product oriented menuju institutional oriented. Maka captive ini dapat memberi softskil tambahan,” sambungnya.
Salah satu konsep pengembangan ekonomi syariah di Jatim dimulai dari pemberdayaan industri halal di Jatim melalui benerapa program, seperti Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM dan RPH, pengembangan Halal Tourism, Pameran Produk Unggul, OPOP, East Java Halal Industri Festival, serta Aplikasi Sitem Informasi Produk Halal (SIPAHALA).
“Alhamdulillah salah satu program pemberdayaan kami yakni OPOP dinobatkan sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2022 oleh Kemenpan RB dan Jatim baru saja dinobatkan sebagai Juara Umum dalam Anugerah Adinata Syariah yang digelar KNEKS Tahun 2023. Tentu menjadi pemacu semangat kami untuk berkontribusi lebih besar lagi,” terangnya.
Menutup pidatonya, Emil bersama dengan seluruh jajaran pengurus MES Jatim berkomitmen bahwa keberadaan MES Jatim dapat memberikan kontribusi luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkeadilan.
“Kami terus berupaya mengembangkan berbagai program inovatif dan memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Jawa Timur. Juga senantiasa bertanggungjawab dengan disertai integritas, keikhlasan, dan keberpihakan kepada kepentingan umat dalam menjalankan tugas,” pungkasnya.