Jakarta, Kabarxxi.com – Beredar kabar bahwa akan terdapat jalan tol bawah laut yang akan menghubungkan Jawa dan Bali.
Tentunya sarana infrastruktur tol ini akan memaksimalkan potensi wisata dan ekonomi antara pulau Jawa dan Pulau Bali.
Selama ini, penghubung antara Jawa dan Bali bergantung dengan adanya pelabuhan ketapang di Banyuwangi.
Namun, kelemahan dari transportasi kapal di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ini adalah Cuaca buruk.
Apalagi Selat Bali adalah salah satu wilayah perairan yang memiliki ombak ganas dan tinggi.
Jadi, sering kali perjalanan dari Jawa ke Bali akan tertunda karena cuaca buruk dan kapal tidak bisa jalan.
Hal tersebut juga membuat lalu lintas antar pulau menjadi menumpuk dan macet.
Tak jarang, para pengunjung yang akan menyeberang ke pulai Bali harus menunggu beberapa jam untuk bisa menyeberang.
Waktu yang terbuang cukup lama di pelabuhan karena cuaca buruk dan antrian yang semakin memanjang membuat jarak tempuh dari pulau Jawa ke Bali juga akan semakin lama.
Jadi, pembangunan tol bawah laut ini merupakan opsi yang tepat untuk mengatasi permasalahan cuaca buruk.
Hal unik dari jalan tol bawah laut ini adalah tidak terbuat dari dinding beton melainkan dinding kaca transparan.
Tol bawah laut ini juga akan dilengkapi dengan terowongan kaca yang terbuat dari campuran nanopartikel silica (SiO2) dan bahan lainya yang kuat.
Selain itu, pondasi tol bawah laut ini menggunakan konsep Submerged Floating Tunnel (SFT).
Rencananya, tol bawah laut ini akan dibangun di daerah poros Situbondo dan Banyuwangi menuju pantai Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng.
Mengapa tidak di Ketapang? Karena rute tol yang dibangun di daerah poros Situbondo dan Banyuwangi menuju pantai Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng ini jaraknya cukup dekat yakni hanya 2 Km.