Jatim, Kabarxxi.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD Karsa Husada pada Sabtu, 25 Maret 2023.
Penambahan kedua fasilitas tersebut guna meningkatkan layanan masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Malang bagian barat dan Kota Batu. Selain itu, semakin memantapkan RS milik Pemprov Jatim itu sebagai RS Tipe B dari yang sebelumnya bertipe C.
Direktur RSUD Karsa Husada Kota Batu, Muhammad Rizal mengatakan, pembangunan Gedung Graha Amarilis dilakukan selama tiga tahun dari 2019 hingga selesai pada 2022 dan menghabiskan anggaran sekitar Rp70 miliar.
Luas Gedung Graha Amarilis yakni 6404 meter persegi dengan tiga lantai. Di gedung tersebut, terdapat ruang rawat inap dengan kapasitas 24 tempat tidur di lantai pertama. Untuk fasilitas alat layanan terdapat 10 unit mesin hemodialisa (HD) atau terapi cuci darah.
“Sehingga kami sekarang mempunyai 30 mesin HD dan merupakan satu-satunya pelayanan HD di wilayah Barat (Kabupaten Malang) dan Kota Batu,” kata Muhammad Rizal.
Selain itu, terdapat ruang rawat inap Edelweiss dan unit stroke di lantai dua dengan kapasitas 40 tempat tidur. Dia menyampaikan, unit stroke merupakan layanan unggulan di RSUD Karsa Husada.
“Kemudian juga ada ruang rawat inap VVIP lantai 3 terdiri dari VIP sebanyak sekitar 13 kamar dan VVIP ada 7 kamar, sehingga total 20 tempat tidur,” katanya.
Sedangkan untuk Gedung Instalasi Gizi memiliki luas sekitar 368 meter persegi gedung dengan berbagai fasilitas ruangan. Diantaranya, ruang penerimaan bahan makanan, persiapan, pengolahan, dan dapur susu, dapur snack, ruang pencucian ruang gas elpiji yang tersentral dan gudang bahan makanan kering serta basah.
“Gedung Instalasi Gizi dikerjakan dalam waktu dua tahun dan membutuhkan waktu dua tahun dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada tahun 2022, anggarannya sebesar Rp2 miliar,” katanya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, adanya dua gedung baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan hak pelayanan kesehatan masyarakat di Jawa Timur, terutama warga Kota Batu dan Kabupaten Malang bagian barat.
”Saya berharap, pelayanan kesehatan yang ada bisa membawa manfaat lebih besar lagi di bidang kesehatan,” kata Khofifah.
Pihaknya juga akan melakukan pembenahan pada sistem rujukan berjenjang dengan berkoordinasi bersama BPJS Kesehatan. Dengan begitu, pelayanan kesehatan diharapkan bisa saling terintegrasi dan komprehensif.
Adanya Gedung Instalasi Gizi diharapkan selaras dan mendukung program percepatan penanganan kasus stunting (gizi buruk) dari Pemprov Jatim.
Apalagi saat ini, kasus stunting di Jawa Timur masih berada di angka 19,2 persen dan ditargetkan dapat turun hingga 14 persen pada 2024. Di Kota Batu sendiri sudah bisa ditekan saat ini angka stunting sekitar 14 persen atau ada 1.540 anak.
Harapannya, dari Gedung Instalasi Gizi yang dimiliki RSUD Karsa Husada Kota Batu bisa aktif membantu menekan kasus stunting. Begitu juga, pelayanan ini bisa didorong di fasilitas kesehatan di daerah lain.
”Pemerataan layanan kesehatan ini menjadi penting, termasuk yang sudah dilakukan di Kota Batu ini. Harapannya bisa membawa manfaat lain lebih besar lagi,” katanya.