Sumenep, Kabarxxi.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo angkat bicara soal masalah tetesan air garam di jalan raya yang belakangan diduga kerap mencelakakan pengguna jalan. Dia akan segera mengambil langkah koordinasi dengan instansi terkait, termasuk dengan perusahaan garam di Madura.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu menyatakan dirinya akan berkoordinasi dengan dengan sejumlah perusahaan garam yang ada di Madura, termasuk di Sumenep, mengenai masalah yang dikeluhkan warga hingga berujung demo menutup Jembatan Suramadu.
“Bicara perusahaan garam, tentu bukan hanya PT Garam. Tapi juga perusahaan-perusahaan garam lainnya yang ada di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep yang akrab disapa Cak Fauzi itu, Selasa (26/09/2023)
Dia menegaskan pihaknya akan mengundang seluruh perusahaan garam. Bila memang benar banyaknya kecelakaan lalu lintas dalam beberapa waktu belakangan turut disebabkan tetesan air garam yang dibawa truk, dirinya akan mencarikan solusi terbaik.
Menurut Cak Fauzi, Satlantas Polres Sumenep juga telah memberikan imbauan tegas kepada para sopir truk yang mengangkut garam dalam rangka menjaga keamanan di jalan raya.
Kasat Lantas Polres Sumenep AKP Alimuddin Nasution sebelumnya menekankan tentang pentingnya menjaga agar angkutan garam tidak sampai berceceran di jalan raya, karena berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Ceceran atau tetesan air garam di jalan raya berpotensi membuat jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengendara lain. Oleh karena itu, kami mengimbau agar semua sopir truk memastikan garam yang diangkut tetap terjaga dengan baik selama perjalanan,” ujarnya
Sebelumnya, Senin (25/9), massa dari ormas Madura Asli (Madas) menggelar demo di Jembatan Suramadu. Mereka menyuarakan keluhan masyarakat yang kerap dihantui kecelakaan di kawasan Kecamatan Tanah Merah, Galis, dan Blega, Bangkalan imbas tetesan air garam yang diangkut pakai truk.